VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |
Petualangan Akhirudin alias Akhir (30) di dunia hitam berhenti setelah polisi menghadiahinya dengan timah panas di bagian kaki. Dia ditembak karena mencoba melawan saat akan ditangkap. Akhir sudah belasan kali mencuri sepeda motor dan membobol brankas sekolah.
Akhir mengaku mencuri sepeda motor dan membobol brankas sekolah menjadi kebiasaannya sejak beberapa bulan ini. Alasannya, penghasilan sebagai sopir angkot tak mencukupi. Aksi itu dia lakukan bersama beberapa anggota komplotannya yang terbilang sudah mahir. Agen Dominoqq
"Lupa berapa kali (maling). Kepepet butuh uang, cari uang susah," ungkap tersangka Akhir di Mapolsek Kalidoni Palembang, Rabu (30/8). Bandar Poker
Dalam menjalankan aksinya, komplotan Akhir berbagi peran. Ada yang menelusuri (memetakan), mengawasi dan eksekusi. Satu unit sepeda motor dijual ke daerah Sungsang Banyuasin seharga Rp 2 juta sampai Rp 3 juta.
"Motornya macam-macam, yang mudah dicuri yang tidak pakai kunci pengaman," kata tersangka Agen Bandarq yang tinggal di Jalan Mayor Zen, Kelurahan Sei Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang, itu.
Judi Online Kapolsek Kalidoni Palembang AKP Yulia Farida mengatakan, tersangka ditangkap setelah mengambil uang sebesar Rp 13,6 juta dengan cara membobol brankas di salah satu sekolah di Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Berdasarkan interogasi, tersangka kerap berbuat kejahatan di Kecamatan Ilir Timur II dan Kalidoni bersama komplotannya.
"Karena melawan saat ditangkap, tersangka kita lumpuhkan. Pelaku lain masih diburu,"