VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |
Tiga terduga pengedar pil koplo, di Kutai Timur, Kalimantan Timur, dibekuk polisi. Seorang di antaranya, AR (16) remaja putus sekolah yang terjerumus jadi pengguna sekaligus pengedar pil koplo hanya gara-gara konsumsi obat batuk sirup.
Ketiganya diringkus Rabu (30/8), setelah polisi mengendus keberadaan mereka dari laporan masyarakat yang resah peredaran pil koplo. Agen Dominoqq
"Ada 1.300 dobel L atau pil koplo, sejumlah uang dan telepon selular, dari ketiga tersangka ini. Diduga, mereka mengedarkan di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana kepada merdeka.com, Jumat (1/9).Bandar Poker
Entah dari mana AR belajar. Awal mulanya AR seringkali mengonsumsi obat batuk sirup dalam dosis lumayan besar. Imbasnya pun berdampak signifikan. "Dengan dosis yang lumayan besar, bisa mengakibatkan halusinasi bagi penggunanya. Terlebih lagi bagi anak remaja seusianya," ujar Ade.
AR yang seharusnya di usianya saat ini masih mengenyam bangku sekolah mencoba hal lainnya dengan mengonsumsi pil koplo. "Dari penyidikan Satuan Reskoba Polres Kutai Timur, ya dia awalannya memang minum obat batuk sirup. Coba-coba pakai (konsumsi pil koplo), dan juga jadi pengedar sebulan ini," tambahnya.Judi Online
Diduga, peredaran pil koplo itu juga menyasar kalangan pelajar dengan menyediakan paket yang terjangkau kantong pelajar. Di antaranya, untuk 4 butir pil koplo dijual Rp 10 ribu dan 8 butir Rp 20 ribu. Dari penjualan itu, AR pun menuai keuntungan. "Keuntungannya digunakan untuk beli rokok," terang Ade.Agen Bandarq
Ade menyayangkan, anak seusia AR, sudah mulai terjerumus. Orangtua dan masyarakat secara umum, diharapkan terus mengawasi ketat perilaku anak-anak, yang rentan terhadap pengaruh obat keras dan narkoba. "Ini harus jadi perhatian bersama semua pihak ya," demikian Ade.