Jumat, 22 September 2017

7 FAKTA YANG KAMU HARUS KETAHUI SEBELUM NONTON FILM G 30 S PKI



Dulu sebelum masa reformasi berjaya yaitu pada masa orde baru.Tiap tahun ,tepatnya di akhir bulan September semua orang ,baik Tua,muda atau perempuan laki-laki pasti semuanya menanti satu film yang mereka tunggu-tunggu.Walaupun nanti nontonnya juga gak utuh karena harus sering menutup mata karena adegan yang bikin jantung kita dag-dig-dug.Film itu yaitu " Pengkhianatan G 30 S PKI ".

Film yang di era orde baru menjadi tontonan wajib setiap tanggal 30 September, kini akan diputar lagi. TNI Angkatan Darat (TNI AD) menginstruksikan seluruh prajuritnya untuk menggelar nonton bareng film itu. Instruksi yang ditujukan untuk seluruh jajaran TNI AD di daerah, menyebar lewat pesan singkat.

Jadi sebelum nonton film ini ,harus tahu apa saja fakta yang ada dalam film tersebut,yang nantinya bisa jadi referensi saat kamu semua nonton film itu.Terutama generasi yang kini berusia 20 tahun ke bawah mengingat film ini disetop tayangnya sejak tahun 2002, usai masa reformasi. Berikut fakta-fakta yang perlu diketahui.
  • Disutradarai Arifin C Noer
Tidak banyak yang tahu bahwa film yang konon jadi alat propaganda penguasa Orde Baru ini disutradarai suami dari aktris Jajang C Noer, Arifin C Noer. Pria yang lahir 10 Maret 1941 ini telah hasilkan 13 film sepanjang karirnya di dunia film Tanah Air dan raih banyak Piala Citra dalam ajang Festival Film Indonesia. Salah satu film terlaris dan paling kontroversi adalah film "Pengkhianatan G30S PKI" .
  • Diangkat dari buku
Film ini dibuat berdasar buku tahun 1968 karya sejarahwan militer Nugroho Notosusanto dan investigator Ismail Saleh yang berjudul "Percobaan Kudeta Gerakan 30 September di Indonesia".
  • Rano Karno tidak lolos casting
Di film ini Aktor Rano Karno mencoba peruntungannya dengan mencoba menjadi kapten ganteng pierre tendean,tetapi ternyata ditolak dengan alasan tidak punya tahi lalat di bagian wajah.


  • Dibiayai pemerintah
Film ini menjadi proyek pemerintah saat itu atau dengan kata lain film ini dibiayai pemerintah.Produksi film Pengkhianatan G30S PKI menelan biaya hingga Rp 800 juta.Uang yang cukup fantastis di era tahun 1984.

  • Judul asli
Sebelum diberi judul "Pengkhianatan G30S PKI", film yang dibintangi Ade Irawan dan Umar Kayam ini berjudul "Sejarah Orde Baru". Proses pembuatannya perlu waktu 2 tahun, terbagi atas 4 bulan preproduksi, dan 1,5 tahun untuk syuting. Sisanya adalah proses edit.Terbukti akting para pemain patut diacungi jempol, karena dulu saat menonton,kita semua akan ikut terbawa alur cerita film tersebut dan sampai saat ini masih teringat film itu kayak apa.Beruntunglah kamu yang tidak sempat merasakan mencekamnya menonton film Pengkhianatan G30S PKI setiap 30 September malam. Scoring musiknya terasa begitu mencekam, bahkan sejumlah bagian dari film itu masih terbayang. Suara-suara burung penanda kematian, teriakan “Papiii…”, pengambilan gambar close-up bibir hitam, dan “Darah itu merah, jenderal”.

  • Film yang paling banyak ditonton
Film terlaris di Jakarta pada masanya itu.Berdasarkan situs filmindonesia.org.id mencatat, ditonton oleh 699.282 orang, menurut data Perfin. Jumlah ini adalah rekor tersendiri, yang belum terpecahkan sampai tahun 1995.

  • Capaian Film G30S PKI di Festival Film Indonesia
Pada 1984, film ini masuk tujuh nominasi di Festival Film Indonesia. Namun hanya memenangkan satu penghargaan untuk skenario terbaik. Bersaing ketat dengan Film Budak Napsu saat itu.Budak Napsu adalah film soal jugun ianfu, atau wanita Indonesia yang dijadikan pemuas seks tentara Jepang saat perang. Tokoh utamanya bernama Fatima yang diperankan oleh Jenny Rachman.


7 PAHLAWAN REVOLUSI


Semoga bermanfaat dan jangan di telan mentah-mentah apa yang ada di film tersebut,karena film tersebut adalah proyek penguasa pada jaman itu.Semoga nanti nya ada film baru yang bisa menggantikannya sesuai dengan kebutuhan di era kita saat ini.Dan kita juga bisa lebih menelaah berita atau kabar yang dikaitkan dengan isu PKI,agar bangsa kita tidak rusak dengan namanya "HOAX"

0 komentar:

Posting Komentar