VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |
Pemerintah China melarang warganya di media sosial menggunakan istilah 'Islam agama damai'. Menurut catatan tidak resmi, penganut Islam di China saat ini diperkirakan mencapai 21 juta jiwa, sebagian besar berada di Provinsi Xinjiang yang dihuni etnis Uighur serta di Provinsi Ningxia yang berasal dari komunitas Hui.
"Penggunaan istilah Islamofobia ini oleh pengguna media sosial diblokir oleh pemerintah meski menuai kritik dari netizen," kata media pemerintah Global Times, seperti dilansir NDTV, Jumat (22/9).
China saat ini tengah menekan kelompok menamakan diri Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang berada di Provinsi Xinjiang.
Beijing menuding serangan teror di Xinjiang dan sejumlah tempat di China didalangi oleh kelompok ETIM. Sejumlah laporan dari Xinjiang juga menyebut ada beberapa pemuda yang ikut berperang bersama ISIS di Suriah.
Dengan larangan itu maka istilah 'agama damai' dan istilah lain yang bersifat Islamofobia yang biasa dipakai pengguna media sosial tidak bisa ditemukan di situs Weibo, jejaring sosial di China kemarin. Selain itu kata-kata mengandung hujatan terhadap Islam juga diblokir di mesin pencari Weibo.
Larangan ini muncul setelah beberapa waktu lalu terjadi pertengkaran melibatkan warga muslim di sebuah pintu tol dan kejadian ini menjadi viral di media sosial.
"Penting untuk menghapus istilah radikal dan bias terhadap Islam dan bagi kalangan muslim untuk mencegah kebencian terhadap Islam. Istilah-istilah semacam itu bisa merusak harmoni dan persatuan antaretnis," kata Xiong Kunxin, profesor di Universitas Minzu, Beijing. [pan]
0 komentar:
Posting Komentar