Senin, 18 September 2017

Lambat bahas Perda Hak Keuangan, kenaikan tunjangan DPRD DKI terancam gagal


VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengingatkan agar Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Hak Keuangan. Di mana dalam aturan tersebut mengatur tentang kenaikan tunjangan untuk pimpinan dan seluruh anggota DPRD.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD, perda turunan yang mengatur kenaikan tunjangan itu harus selesai dalam 3 bulan sejak Peraturan Pemerintah itu diundangkan pada 2 Juni 2017. Oleh karena itu, perda tersebut harus selesai maksimal pada 2 September 2017. 

"Jadi di perda tidak bunyi soal hak-hak keuangan daerah, ingatkan anggota dewan 2 september ini telat memiliki Perda tentang keuangan daerah," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/9).

Saefullah mendesak agar raperda itu cepat diselesaikan. Apalagi ini sudah melampaui batas yang ditargetkan oleh Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan PP 18, Perda Hak Keuangan terancam batal.

"Ditetapkan Kemendagri sebagaimana diisyaratkan PP 18, kalau tak bisa berbahas tak bisa melahirkan APBD anggaran dewan dan Gubernur enggak bisa menikmati hak keuangannya," ungkapnya.

Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini mengingatkan Raperda hak keuangan dan perubahan APBN 2017 dua-duanya sudah telat. Untuk itu DPRD harus segera menyelesaikan. 

"Makanya, harus berakhir 30 September perubahan itu. Sementara kita evaluasi 15 hari ke Kemendagri. Kalau kemendagri kerja (cepat) bisa langsung balik ke kita," pungkasnya. [fik]


https://account.ratakan.com/aff/go/tonnyhawkins?i=1655












Banyak berbagai macam hal korupsi di Indonesia,Tanggapan Fahri Hamzah untuk minta Jokowi tanggung jawab



VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bertanggungjawab atas maraknya tindak korupsi di Indonesia. Karena menurutnya setiap hal yang ada di negara ini adalah tanggung jawab Presiden.

"Kalau makin banyak (korupsi) Presiden ikut bertanggungjawab atau tidak? Penanggung jawab semual hal di republik ini Presiden. Enggak usah korupsi, orang maling duit sejuta dua juta, kalau ada kambing kelaparan aja tanggung jawab Presiden. Kalau ada ternak aja kekurangan air tanggung jawab Presiden," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/9).

"Kalau Presiden menganggap pemberantasan korupsi bukan urusan dia, ya ngapain jadi Presiden. Terus pemberantasan korupsi urusan siapa dong? Urusan Johan Budi? Febri Diansyah? Enak aja. Ini korupsi masalah besar," tambah politisi PKS ini.

Fahri menjelaskan, Presiden juga harus menghargai dan kinerja DPR terutama pansus angket KPK yang telah berusaha memperbaiki sistem pemberantasan korupsi. Tidak hanya itu, dia meminta Jokowi menindaklanjuti hasil temuan pansus angket KPK.

"Presiden juga harus terbiasa menghargai kerjaan DPR. Kalau ada temuan di sini ya kerjain dong. Jangan mentang-mentang semua partai sudah kena pegang, jangan dong," pungkasnya. 

Sebelumnya, pansus angket di akhir masa kerjanya juga berharap bisa melakukan rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rapat itu guna memaparkan temuan-temuan pansus terhadap KPK.

 "Sebelum kami nanti melaporkan ke paripurna hasil temuan pansus angket KPK akan kami sampaikan kepada Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintah. Agar presiden bisa mengkaji dan mempelajari temuan yang dilakukan pansus angket KPK," kata Wakil Ketua pansus angket KPK, Masinton Pasaribu, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/9). [fik]

https://account.ratakan.com/aff/go/tonnyhawkins?i=1655












Gara-gara Pinjam Sabit, Siswi Kelas 1 SMP Hamil 8 Bulan Dari Benih yang Ditabur 3 Pemuda

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Perbuatan tiga pemuda, MAM (14), AG (17), dan BY (24) semuanya warga desa Bulupitu kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang memang bejat dan tak berperikemanusiaan.

Mereka nekat menggilir dan menyetubuhi gadis bau kencur yang masih berusia 12 tahun hingga hamil.

Perbuatan bejat dan cabul terhadap bocah perempuan yang masih tetangganya sendiri pada Januari 2017 lalu.

Saat ini, janin di perut si gadis kecil ini terus membesar dan menginjak usia 8 bulan.

(Terungkap, Anak-anak SD di Malang Ternyata Gemar Hisap Vape)

Tak terima dengan apa yang menimpa anaknya, orang tua si bocah akhirnya melaporkan kejadian aib nan memalukan itu ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Azi Pratas Guspitu menjelaskan, kasus tersebut berawal dari korban yang diminta orang tuanya pinjam sabit ke rumah tersangka BY yang juga seorang tukang penjual bakso.

Korbanpun ketemu dengan BY di luar rumah ketika bersama tersangka MAM serta AG, dan korban meminta izin pinjam sabit.

(Ditangkap KPK, Begini Pengakuan Blak-blakan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko)

Mendengar itu, tersangka BY menyuruh korban mengambil sendiri di dalam rumah.

Ternyata menyuruh korban ambil sendiri sabit yang akan dipinjamnya di dalam rumah merupakan cara tersangka memperdaya korban,” kata Azi Pratas Guspitu didampingi PS Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Ahmad Taufik, Minggu (17/9/2017).

Nah, ketika korban masuk ke dalam rumah, tersangka MAM mengikuti dari belakang.

Sejurus kemudian dia langsung memegang tangan korban dan menarik ke salah satu kamar di rumah BY.

Korban lantas dibekap mulutnya agar tidak berteriak. Setelah itu, dia dibantu tersangka lain lantas dengan leluasa mencabuli

Selanjutnya tersangka MAM melakukan persetubuhan terhadap korban dan dua tersangka AG dan BY memegang kaki dan tangan korban.

Korban yang tidak berdaya hanya bisa pasrah dan menangis.

Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya. Giliran tersangka AG dan BY yang meminta jatah menggilir korban.

“Usai melakukan perbuatan tercela kepada korban, ketiga tersangka lantas menyuruh korban pulang,” ucap Azi Pratas.

Rupanya, perbuatan ketiga pemuda terhadap korban menyebabkan si gadis kecil yang masih kelas 1 SMP ini hamil.

Saat mengetahui hal itu, orang tua korban kaget. Mereka tidak terima dan lantas melaporkan kasus tersebut ke Polisi.

Atas laporan tersebut jajaran UPPA Polres Malang langsung melakukan penangkapan kepada ketiga pemuda pelaku persetubuhan paksa pada korban dibawah umur tersebut.












Minggu, 17 September 2017

Selain galang koalisi, NasDem kumpulkan kader se-Jabar menangkan Emil


VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat | 

Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Barat terus menggerakkan mesin partai untuk meraih target kemenangan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018. Seluruh kekuatan partai akan digerakkan demi kemenangan jagoannya.

Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa mengatakan, salah satu cara yang dilakukan yaitu menggelar konsolidasi internal dengan mengumpulkan kader dan seluruh struktur partai hingga tingkat kecamatan di Jabar. Kegiatan tersebut menjadi momentum bahwa mesin partai mulai bergerak untuk menggalang dukungan sebanyak-banyaknya dari warga Jabar.

"Di sini hadir 627 Ketua DPC (kecamatan) ditambah Ketua DPD (kabupaten/kota), seluruh pengurus, dan DPRD. Ada sembilan ratusan orang yang kita undang hari ini," kata Saan‎ usai konsolidasi Partai NasDem se-Jabar di kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (17/9).

Target terdekat adalah kemenangan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, dan seluruh calon kepala daerah yang diusung NasDem di Pilkada Serentak 2018. "Jadi mesin partai sudah mulai kita gerakan dan sekarang menjadi momentum untuk menetapkan target bahwa Ridwan Kamil harus menang, termasuk calon kepala daerah lain yang kita usung," jelasnya.

Saan melanjutkan, meski Ridwan Kamil belum memenuhi syarat minimal kepemilikan kursi, namun pihaknya optimistis hal itu akan segera teratasi. Pasalnya, PPP yang memiliki 9 kursi di DPRD Jabar diyakininya segera bergabung untuk mengusung Ridwan Kamil. NasDem sendiri memiliki 5 kursi. Sedangkan PKB sebagai partai koalisi 7 kursi.

"Insya Allah (dengan PPP) kita sedang tahap finalisasi," tegas Saan seraya menyatakan, pihaknya masih sangat terbuka dengan partai lainnya untuk sama-sama bergabung mengusung Ridwan Kamil.

Dia menambahkan, konsolidasi internal yang digelar pihaknya juga dalam rangka menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Terlebih, NasDem sudah menyatakan kembali mengusung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

Mulai hari ini pula, lanjut Saan, seluruh kekuatan partainya juga akan mensosialisasikan keberhasilan-keberhasilan Pemerintahan Jokowi kepada seluruh masyarakat Jabar untuk memperkuat basis dukungan kepada Jokowi di Jabar.

"Kita ingin memperkuat basis dukungan Pak Jokowi di Jawa Barat, terutama di seluruh kecamatan yang ada di Jawa Barat berbarengan dengan proses pemenangan untuk Pileg 2019 mendatang," tandas Saan.



https://account.ratakan.com/aff/go/tonnyhawkins?i=1655










Ini alasan petani cabai rawit di Bantul gratiskan hasil panen


VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |

Seorang petani cabai rawit, Widiodo (25) menggratiskan warga untuk memetik hasil panennya. Petani asal Dusun Kalipakem, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul ini selain meniatkan untuk bersedekah, juga sebagai bentuk keprihatinannya anjloknya harga cabai rawit di pasaran.

"Daripada dijual mending disedekahkan. Sebab dijual pun juga rugi," ungkap Widodo, Sabtu (16/9).

Widodo menuturkan saat ini harga cabai rawit sedang anjlok. Anjloknya harga cabai rawit ini membuat para petani merugi karena biaya menanam hingga panen tidak bisa ditutup dengan hasil penjualan. 

"Tiap satu kilogram cabai rawit hanya dihargai Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu. Harga jual segitu dipastikan para petani merugi. Biaya (tenaga) petik satu orang itu Rp 50 ribu, padahal dalam sehari tukang petik (cabai rawit) maksimal dapat 12 kilogram. Kalau 12 kilogram cabai rawit dikalikan Rp 4 ribu, cuma dapat Rp 48 ribu, buat biaya tukang petik saja tidak cukup," ulas Widodo.

Anjloknya harga jual cabai rawit, lanjut Widodo membuat para petani erugi. Untuk itu diperlukan campur tangan pemerintah karena fenomena anjloknya harga komoditas pertanian selalu terjadi saat panen. 

Widodo mengeluhkan biaya produksi yang tinggi untuk komoditas pertanian membuat banyak petani merugi. Biaya produksi yang dimaksud diantaranya adalah harga pupuk, bibit dan ongkos tenaga panen.

"Yang jelas kita butuh perhatian (pemerintah). Masak iya kejadian yang sama terus berulang, apa saja (pas panen raya) harganya anjlok, padahal biaya tanam itu mahal," tutup Widodo. [did]




http://gambarbusanamuslim.com/wp-content/uploads/2016/09/Model-baju-busana-muslim-terbaru-2017.png











Desak pembubaran diskusi, massa kepung dan paksa masuk LBH Jakarta




Massa diduga dari salah satu ormas mengepung kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (17/9) sekira pukul 22.30 WIB. Mereka memaksa masuk untuk membubarkan diskusi yang dianggap berbau komunisme.

"Yang saya tahu ingin membubarkan diskusi indikasi komunis, padahal tidak. Acara open mind, peserta bisa menyampaikan apa saja terkait demokrasi. ada ibu-ibu Kendeng. malah dituduh komunis," ujar Kepala Divisi Advokasi LBH Jakarta, Yunita saat dihubungi (Sumber:merdeka.com)

Judi Online Yunita menyampaikan, diskusi yang berlangsung dari pukul tiga sore hingga sembilan malam itu tidak ada kaitannya dengan komunisme. Materi diskusi adalah mengenai darurat demokrasi.

Kemudian sekira pukul 10 malam, tiba-tiba 50 orang datang dan memaksa ingin membubarkan diskusi. "Padahal acara sudah selesai. Kami dikepung," tutur Yunita. Agen Dominoqq

Hingga berita ini diturunkan, Yunita bersama hampir seratus aktivis masih berada di dalam gedung. Polisi terlihat berada di lokasi.

Jumlah massa diperkirakan semakin bertambah menjadi ratusan. Mereka juga sempat mendorong-dorong pagar LBH.

"Kami tidak bisa keluar," pungkasnya. [cob]



http://gambarbusanamuslim.com/wp-content/uploads/2016/09/Model-baju-busana-muslim-terbaru-2017.png












Sabtu, 16 September 2017

Sangat nasib wali kota Batu mau lengser dan ditangkap KPK



VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap wali kota Batu, Malang Jawa Timur. Politikus PDI Perjuangan itu ditangkap atas dugaan menerima suap.

Saat ditangkap, Eddy sedang mandi di rumah dinasnya. Saat hendak diterbangkan ke Jakarta pada Sabtu (16/9) malam, Eddy merasa heran karena ditangkap tangan oleh KPK.

"Katanya OTT, nah uangnya saya enggak tahu. Nerima juga enggak tahu," ucapnya.

Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan menjelaskan, termasuk wali kota Batu, pihaknya mengamankan lima orang. Salah satunya merupakan pejabat pula.

"Sekitar 5 orang diamankan, termasuk kepala daerah dan pejabat unit pengadaan. Sejumlah uang juga diamankan. Diduga pemberian terkait dengan fee proyek di daerah setempat," katanya.

Eddy Rumpoko merupakan wali kota Batu yang menjabat sejak 24 Desember 2007. Pada periode 2007-2012, dia didampingi wakil wali kota Budiono. Untuk melanjutkan kepemimpinannya di Batu, pada tahun 2012 dia maju kembali berpasangan dengan Punjul Santoso.

Pasangan Eddy-Punjul berhasil memenangkan pilkada Kota Batu 2012 dengan perolehan sebesar 46.724 suara (44,7%). Eddy Rumpoko dilantik menjadi wali kota untuk periode kedua berpasangan dengan Punjul Santoso pada tanggal 26 Desember 2012.

Jabatan Eddy akan habis pada 26 Desember mendatang. Menariknya, penggantinya merupakan istrinya sendiri, Dewanti Rumpoko. Pasangan Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso unggul dan memperoleh 51.754 suara pada Pilkada Serentak lalu.

Perolehan suara istri Wali Kota Eddy Rumpoko ini jauh dari lawan-lawannya. Pasangan Rudi-Sujono Djonet 24.228 suara, pasangan Hairuddin-Angga 20.508 suara, dan pasangan Abdul Majid-Kasmuri Idris 19.634 suara. Total suara sah sebanyak 116.124 suara.

Dewanti berujar saat dirinya menjabat posisi wali kota, maka suami akan menggeluti bisnis di bidang properti. Namun, suami harus mendekam di balik jeruji atas kasus suap. Sang suami juga tak dapat melihatnya dilantik sebagai orang nomor satu di kota yang dijuluki sebagai kota agropolitan tersebut.



https://account.ratakan.com/aff/go/tonnyhawkins?i=1620










Ruko di Jambi terbakar, 2 penghuni tewas



VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |

Kebakaran terjadi di dua unit rumah dan toko (ruko) berlantai tiga di Jalan Kapten A Bakarudin Simpang 3 Sipin, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (16/9). Kebakaran ini mengakibatkan dua orang penghuninya tewas dan satu korban lainnya mengalami luka bakar.

Saksi mata yang melihat kejadian Mariani mengatakan kedua korban kebakaran yang meninggal adalah Lilis (30) karena luka serius di bagian kepala. Korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit MMC. Satu orang korban anak-anak bernama Owen (6) meninggal di rumah sakit karena mengalami luka serius di salah satu tubuh korban.

Sedangkan satu korban lainnya yang hanya mengalami luka bernama Aheng (30) karena luka ringan juga dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian ini cukup menghebohkan masyarakat setempat, di mana warga yang saat itu terlelap tidur langsung terbangun karena teriakan kebakaran pada ruko yang diketahui berlantai tiga itu.

Kepala Damkar Kota Jambi Ridwan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian kebakaran di kawasan Kecamatan Alam Barajo dan lima mobil armada kebakaran langsung diluncurkan ke tempat kejadian untuk memadamkan api.

Ridwan menerangkan penyebab kebakaran akibat korsleting listrik, saat anggota memadamkan api sempat kewalahan, karena dua ruko terkunci dan pemilik rumah masih di dalam terjebak api. Anggota memaksa membuka pintu ruko yang terbuat dari besi.

 Saat proses pemadaman api, anggota Damkar terkejut melihat pemilik ruko melompat dari lantai tiga beserta anaknya, namun satu korban meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit, sedangkan satunya meninggal di rumah sakit saat proses perawatan.

Korban diduga terjebak api karena kobaran api membakar ruko lantai satu, dua hingga ke lantai tiga.

Sementara itu, Kapolsek Kotabaru AKP Hendra Manurung membenarkan kejadian kebakaran menewaskan dua orang meninggal dan satu orang korban luka. Dia mengatakan korban yang meninggal itu pemilik rumah. 



https://account.ratakan.com/aff/go/tonnyhawkins?i=1620












Mau ditangkap kasus penganiayaan, Cahyono panik dan buang sabu di depan polisi


VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |

Seorang pelaku penganiayaan kedapatan membuang narkotika jenis sabu-sabu ke jalan saat polisi hendak menangkapnya dalam perkara penganiayaan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Tersangka bernama Cahyono (41) ditangkap pada Jumat (15/9) sekitar pukul 22.30 WITA," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Anjar Wicaksana di Banjarmasin seperti dilansir Antara, Sabtu (16/9). 

Dikatakan dia, kasus narkoba yang menjerat pelaku memang tidak disengaja. Saat itu Unit Reskrim Polsekta Banjarmasin Selatan awalnya hanya bermaksud mengamankan untuk kasus laporan penganiayaan.

Namun saat didekati petugas, pelaku terlihat membuang sesuatu benda ke jalan. Saat dilihat, ternyata yang dibuang merupakan narkotika jenis sabu.

"Kami amankan barang bukti dua paket sabu-sabu dengan berat 1,49 gram serta uang tunai sebesar Rp 50.000," ucap Anjar.

Atas perbuatan pelaku menyimpan narkotika, maka warga Jalan Kelayan A Gang Setuju RT 12 Kelurahan Kekayan Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, itu terancam pidana berlapis.

"Selain Undang-Undang Tentang Penganiayaan, tersangka juga kami kenakan Pasal 112 Undang-Undang RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika," ujarnya. [rzk] 



https://account.ratakan.com/aff/go/tonnyhawkins?i=1620











Jumat, 15 September 2017

Polisi sebut pelaku tidak konsisten soal brankas milik pasutri di Benhil



VIRAL - Berita Hari Ini & Sejumlah Berita Hangat |

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, keterangan dua tersangka pembunuhan pasutri pengusaha garmen Zakaria Husni dan Zakiya kerap berubah-ubah. EK dan ST tidak konsisten saat penyidik meminta keterangan terkait isi brankas.

"Pengakuan tersangka awalnya tidak konsisten dalam memberi informasi. Awalnya diinformasikan brankas dibuang di sungai di Purbalingga," katanya di Polda Metro Jaya, Jumat (15/9).

 Setelah polisi melakukan penelusuran, ternyata brankas dibuka di bengkel tukang las di daerah Demak, Jawa Tengah. Polisi juga mencari linggis yang digunakan para tersangka dalam aksinya. 

"Informasi pelaku linggis dibuang di dekat sungai (tempat membuang mayat pasutri) sampai sekarang oleh penyidik belum mendapatkan barang bukti linggis," terang Argo.

Dia mengatakan setelah penangkapan penyidik menanyakan barang-barang apa saja yang dicuri dan dibawa kemana. "Ada brankas yang hilang dan setelah kita tanyakan berisi perhiasan, Alquran, sajadah dan surat-surat perhiasan dan BPKB ada di dalam brankas," sebutnya.

Brankas tersebut dibawa dari rumah korban di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat dengan menggunakan Toyota Altis milik korban. Sementara mayat pasutri ditaruh di bagasi sebelum dibuang ke sungai di Purbalingga. 

Barang bukti yang dirilis berupa uang tunai Rp 100 juta, 15 jam tangan berbagai merk, tiga buah kamera, tujuh unit ponsel, empat BPKB, beberapa perhiasan emas, brankas, enam buku tabungan dan beberapa sertifikat tanah. 

https://account.ratakan.com/aff/go/tonnyhawkins?i=1620